Nisfu sya'ban dan tutupnya catatan amal | Zikalau Nisfu sya'ban dan tutupnya catatan amal - Zikalau

Zikalau

Kumpulan artikel yang Menginspirasi, Islami, juga Menghibur.

Nisfu sya'ban dan tutupnya catatan amal

Nisfu sya'ban

Malam nisfu sya'ban adalah malam yang diberkahi allah


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Selamat hari gini.. hehe kali ini saya akan mencoba merangkum penjelasan yg sudah saya baca dari berbagai sumber tentang Nisfu sya'ban.
Nah sobat, menjelang puasa Ramadhan biasanya kita suka ditandai dengan yg namanya Nisfu sya'ban dan itu dilakukan tanggal 15 bulan sya'ban atau pertengahan bulan sya'ban, tapi taukah anda apa sih Nisfu sya'ban itu? dan benarkah malam nisfu sya'ban adalah malam ditutupnya buku catatan amal? untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya.

1. Bulan sya'ban adalah bulan dimana pemindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.

Didalam sejarah kaum muslimin ada yang berpendapat bahwa pada pertengahan bulan sya'ban itu terjadi pemindahan kiblat kaum muslimin dari baitul maqdis kearah masjidil haram, seperti yang diungkapkan Al Qurthubi didalam menafsirkan firman Allah swt :

سَيَقُولُ السُّفَهَاء مِنَ النَّاسِ مَا وَلاَّهُمْ عَن قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُواْ عَلَيْهَا قُل لِّلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ يَهْدِي مَن
يَشَاء إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Artinya : “Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”. (QS. Al Baqoroh : 142)
Al Qurthubi mengatakan bahwa telah terjadi perbedaan waktu tentang pemindahan kiblat setelah kedatangannya Nabi Muhammad saw ke Madinah. Ada yang mengatakan bahwa pemindahan ituterjadi setelah 16 atau 17 bulan, sebagaimana disebutkan didalam (shahih) Bukhori. Sedangkan Daruquthni meriwayatkan dari al Barro yang mengatakan,”Kami melaksanakan shalat bersama Rasulullah saw setelah kedatangannya ke Madinah selama 16 bulan menghadap Baitul Maqdis, lalu Allah swt mengetahui keinginan nabi-Nya, maka turunlah firman-Nya,”Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit.”. Didalam riwayat ini disebutkan 16 bulan, tanpa ada keraguan tentangnya.

2. Malam nisfu sya'ban Bukan malam tutup buku catatan amal.

Sering kali kita mendengar dari beberapa orang bahwa bulan Sya’ban adalah bulan di mana catatan amal ditutup. Begitu banyak broadcast ataupun SMS yang berisikan tentang berita mengenai hal tersebut. Namun sobat, apakah ada dalil shahih yang menjelaskan tentang hal tersebut? Yuk kita simak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak pernah menjumpai dalil maupun keterangan ulama bahwa buku catatan amal hamba ditutup di malam nisfu Sya’ban atau ketika bulan Sya’ban. Kami hanya menduga, barangkali anggapan semacam ini karena kesalah pahaman terhadap hadis, dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ“

Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban?
”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ ا
لْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّأَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ“

Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.’” (HR. An Nasa’i 2357, Ahmad 21753, Ibnu Abi Syaibah 9765 dan Syuaib Al-Arnauth menilai ‘Sanadnya hasan’).
Dalam hadis di atas, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallammengabarkan, salah satu waktu, dimana amal para hamba dilaporkan adalah ketika bulan Sya’ban. Dan karenanya, beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
Dan pada saat itu Rasul tidak menentukan di tanggal berapa peristiwa pelaporan itu terjadi. Bahkan telah nampak secara zhahir bahwa hadits di atas menunjukkan laporan amal itu terjadi selama satu bulan. Karena itu pulalah , Rasul tidak pilih-pilih tanggal ketika ingin berpuasa beliau juga tidak menganjurkan untuk berpuasa di pertengahan bulan Sya’ban (nisyfu Sya’ban).Yang beliau lakukan hanya memperbanyak puasa  bulan Sya’ban.

3. Bukan hanya dibulan Sya’bân, amal juga diangkat pada setiap hari senin dan kamis, serta pada penghujung siang dan penghujung malam.



Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِيَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلا عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ : اتْرُكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَفِيئَا.“

Seluruh amal manusia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dua kalidalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepadamereka: tinggalkanlah dahulu kedua orangini, sampai mereka berdamai.” (HR. Muslim 179).Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلاةِ الْفَجْرِ وَصَلاةِ الْعَصْرِ ، ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ :كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي ؟ فَيَقُولُونَ : تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimanakalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)

4. Malam istimewa di bulan sya'ban.

Dalam bulan Sya’ban ada satu malam yang oleh Allah diberikan keistimawaan dan keberkahan didalamnya, yaitu malam Nisfu Sya'ban. Hal ini sebagaimana di sabdakan Rasulullah yang maknanaya:
“jika datang malam Nisfu Sya’ban maka dirikanlah shalat malam dan berpuasalah pada esok harinya” (HR. Ibnu Majah).
Sabda Rasulullah ini menunjukkan keistimewaan malam pertengahan bulan Sya’ban Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk mengisi malam tersebut dengan shalat malam, puasa pada esok harinya dan juga dengan memperbanyak dzikir, wirid serta mengingat mati, hari kebangkitan hari kubur dan hari perhitungan (hisab) semua amal perbuatan manusia, dimana orang-orang yang beriman dan bertaqwa akan beruntung dan orang yang kufur dan dzalim akan merugi.
Membaca surat yasin 3 kali pada malam nisfu Sya’ban dengan ikhlas dan benar adalah amal perbuatan yang baik dan yang membacanya akan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Namun sebenarnya tidak ada satu hadits pun yang menjelaskan tentang kesunnahan membaca surat yasin pada malam ini secara khusus.



2 Komentar untuk "Nisfu sya'ban dan tutupnya catatan amal"

kren ,,,,
ditunggu kunjungan balik nya http://aqudanceritaqu.blogspot.com